Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara. Ikan ini cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Ikan cupang menjadi sangat populer, selain dikarenakan mempunyai bentuk ekor dan warna yang menarik, pemeliharaan ikan ini termasuk mudah. Ikan ini adalah salah satu ikan yang kuat betahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Sehingga dalam pemeliharaan ikan cupang, tidak diperlukan akuarium yang luas maupun perawatan khusus (aerator/lampu LD), cukup ditempatkan dalam stoples, ikan ini dapat bertahan hidup. Berikut adalah deskripsi ikan cupang dari segi morfologis dan etologis :
- Bentuk Tubuh
Betta sp. memiliki bentuk tubuh yang ramping dan dinamis sehingga memungkinkannya bergerak cepat. Sisiknya licin dan reflektif sehingga ikan ini terlihat memiliki variasi warna metalik dan terlihat berpendar akibat sisiknya yang memantulkan cahaya layaknya manik-manik kecil. Sebenarnya, bentuk tubuh ikan cupang tidak jauh berbeda dari ikan hias lainnya, karena umumnya ikan cupang dapat diidentifikasi lewat ekornya. Sehingga ikan cupang betina yang tidak memiliki ekor hias sulit dibedakan dari ikan hias lainnya.
- Bentuk Ekor
Betta sp. memiliki bentuk ekor yang bervariasi tergantung jenisnya. Umumnya memiliki ekor melebar, yang didapat dari menyatunya sirip atas, sirip bawah, dan ekor. Meskipun begitu, biasanya tidak menyatu sempurna dan masih berjarak sehingga masih dapat diidentifikasikan mana yang sirip atas, sirip bawah, dan ekor. Ekor tersebut hanya berupa lembaran tipis, namun tetap mampu memberikan daya dorong yang besar sehingga cupang dapat bergerak sangat cepat. Terbagi menjadi 5 tipe ekor utama :
- Ekor Ganda (Double Tail Betta)
Memiliki sirip atas dan bawah yang melebar dan ekor yang terbagi 2 simetris sehingga bagian ekor Double Tail Betta terlihat seperti terbagi menjadi 4 bagian. Warna bervariasi tergantung jenisnya.
- Hector Betta Splendens atau crowntail
Ekor utama memiliki surai-surai menjuntai dan terlihat berserabut. Tulang ekor terlihat jelas dan terlihat seperti duri-duri yang tajam sehingga ekornya sedikit membuat ikan ini terlihat seperti versi mini Lionfish yang memiliki duri menjuntai. Umumnya memiliki warna hitam dengan variasi warna gradasi coklat, abu-abu, ataupun merah tua. Dapat pula memiliki variasi warna yang terang.
- Ikan cupang petarung (Betta splendens)
Bentuk ekornya layu, namun dapat mekar saat merasa terancam, menakuti lawan, maupun memikat lawan jenis. Umumnya memiliki warna terang, mulai dari merah menyala, biru atau hijau metalik, kekuningan, hingga putih gradasi maupun keperakan.
- Halfmoon (setengah bulan)
Memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah dengan warna yang bervariasi.
- Ikan cupang Brunei dan Siam
Memiliki ekor yang membulat dan tubuh yang memanjang, terlihat seperti versi mini Ikan Rahwana.
Catatan : perlu diingat bahwa gambar-gambar di atas merupakan gambar ikan cupang jantan- Warna Sisik
Variasi warna pada tubuh dan ekornya dapat bervariasi tergantung jenisnya. Variasi warna pada ikan cupang dapat dibedakan menjadi Solid color, yakni warna pada tubuh dan ekornya sama dan Bicolor, tubuh dan ekornya memiliki variasi warna berlainan. Variasi-variasi warna tersebut adalah biru muda berpendar, biru tua metalik, hijau zamrud atau metalik, gradasi hijau neon, hitam dengan gradasi coklat atau abu-abu, merah muda elektris dengan semburat warna nila dan lembayung, putih dengan semburat pink lembut, bercorak titik-titik atau garis kehitaman dengan warna dasar hijau pucat atau krem, putih bersih, kuning keemasan, keperakan, merah menyala, merah tua, biru keunguan atau indigo elektris (biru metalik yang jika terkena cahaya warna sisiknya akan berpendar menjadi indigo atau biru keunguan. Biasanya dimiliki oleh cupang jenis Purple Sapphire Betta), dan Pearly (putih mutiara berupa putih keabu-abuan dengan gradasi warna bervariasi).
- Sistem Repirasi
Berbeda dengan ikan hias yang lainnya, spesies Betta sp. memiliki sistem respirasi yang berbeda. Insang ikan cupang memampukan ikan ini dapat menahan napas dalam selang waktu tertentu kemudian kembali ke permukaan sehingga ikan ini tidak perlu selalu berada di permukaan seperti ikan hiasan lain. Hal ini juga memampukan ikan cupang bertahan hidup tanpa aerator dan dalam volume air sedikit.
- Makanan
Untuk makanan, dapat diberi pelet ataupun makanan manusia seperti nasi. Untuk ikan unggulan dalam memelihara kesehatan dan keindahan, dapat diberi vitamin ataupun obat khusus. Ikan cupang juga dapat diberi makanan kering khusus untuk cupang.
- Cara Berkembang Biak
Dibedakan menjadi 2 :
- Mouth Breeder (ikan cupang yang mengerami telurnya di mulut). Contoh : Betta pugnax (Forest Betta), Betta taeniata (Banned Betta), Betta macrostoma (Bruney Beauty), Betta unimaculata (Golden Slender), Betta picta (painted Betta), Betta anabantoides (Pearly Betta), Betta edithae (Betta Brederi), Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
- Bubble Nest (ikan cupang yang membangun sarangnya dengan busa. Contoh : Betta akarensis (Sarawak Betta), Betta coccina (Clorat's Betta), Betta bellica (Standard's Betta), Betta tesyae (Peaceful Betta), Betta smaragdina (Emerald Betta), Betta imbelis (Slugger's Betta), Betta splendens (Siamese Fighting Fish)
- Sifat
Secara umum, ikan cupang memiliki sifat yang cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya dan akan melawan ikan lain yang berada dalam wilayahnya. Namun, ada beberapa spesies Betta sp. yang cinta kedamaian dan cenderung tidak agresif, contohnya Betta tesye (Peaceful Betta). Berlawanan sifatnya, cupang aduan dan cupang liar memiliki sifat yang sangat agrasif terhadap ikan (maupun cupang) lain. Cupang liar sangat agresif karena sudah sikap alaminya dan karena ia tinggal di alam liar sehinggaperlu mempertahankan wilayahnya. Sedangkan cupang aduan memang dibiakkan dengan tingkat agresifitas yang ditingkatkan karena digunakan untuk diadu. Cupang hias juga agresif dalam mempertahankan wilayahnya, namun demikian masih kurang agresif jika dibandingkan dengan cupang liar dan cupang aduan.
Oleh karena itu, jika kita memelihara jenis cupang hias, lebih baik dipisahkan dengan ikan lain untuk menjaga keselamatan dan keindahan ikan cupang.
Duh.., setelah nulis beginian, author jadi pengen melihara ikan cupang XD
Bonus : Author sukanya ikan cupang yang warnanya seperti ini~
(badan putih, ekor warna-warni)
Duh.., setelah nulis beginian, author jadi pengen melihara ikan cupang XD
Bonus : Author sukanya ikan cupang yang warnanya seperti ini~
(badan putih, ekor warna-warni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar