Kamis, 06 September 2018

Perkenalan Diri :)


Perkenalkan ! Nama saya Lucia Felisita Herlina,  biasa dipanggil Lulu. Sekarang saya bersekolah di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan dan duduk di kelas 11 SMA. Hobi saya membaca buku, tetapi saya juga suka menuangkan sesuatu ke dalam blog saya ini. Sering-sering berkunjung ke blog saya ini ya! 

Larutan Elektrolit Kuat, serta Asam-Basa Kuat dan Lemah

Larutan Elektrolit Kuat dan Lemah

1. Asam
  • asam halogen (HCl,  HBr)
  • asam nitrat (HNO3)
  • asam sulfat (H2SO4)
(hampir semua senyawa yang berawalan H merupakan asam, kecuali H2O {karena netral})

A. Larutan Elektrolit Kuat (Asam Kuat)
  • HCl
  • HBr
  • HI
  • HNO3
  • H2SO4
  • HClO4

B. Larutan Elektrolit Lemah (Asam Lemah)
  • CH3COOH
  • HCOOH
  • HCN
  • HF
  • H2CO3
  • H3PO4


2. Basa
  • basa alkali (LiOH,  KOH,  NaOH)
  • basa alkali tanah (Ba(OH)2, Sn(OH2)
(semua senyawa yang berakhiran OH)

A. Larutan Elektrolit Kuat (Basa Kuat)
  • LiOH
  • NaOH
  • KOH
  • Ca(OH)2
  • Ba(OH)2
  • Sr(OH)2

B. Larutan Elektrolit Lemah (Basa lemah) 
  • NH4OH
  • Mg(OH)2
  • Be(OH)2
  • Al(OH)3
  • Fe(OH)2

Senin, 03 September 2018

Contoh Teks Deskripsi (Ikan Cupang)

         Ikan Cupang,  Ikan Berekor Kipas


    Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara. Ikan ini cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Ikan cupang menjadi sangat populer, selain dikarenakan mempunyai bentuk ekor dan warna yang menarik, pemeliharaan ikan ini termasuk mudah. Ikan ini adalah salah satu ikan yang kuat betahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Sehingga dalam pemeliharaan ikan cupang, tidak diperlukan akuarium yang luas maupun perawatan khusus (aerator/lampu LD), cukup ditempatkan dalam stoples, ikan ini dapat bertahan hidup. Berikut adalah deskripsi ikan cupang dari segi morfologis dan etologis :
  1. Bentuk Tubuh
Betta sp. memiliki bentuk tubuh yang ramping dan dinamis sehingga memungkinkannya bergerak cepat. Sisiknya licin dan reflektif sehingga ikan ini terlihat memiliki variasi warna metalik dan terlihat berpendar akibat sisiknya yang memantulkan cahaya layaknya manik-manik kecil. Sebenarnya, bentuk tubuh ikan cupang tidak jauh berbeda dari ikan hias lainnya, karena umumnya ikan cupang dapat diidentifikasi lewat ekornya. Sehingga ikan cupang betina yang tidak memiliki ekor hias sulit dibedakan dari ikan hias lainnya.
  1. Bentuk Ekor
Betta sp. memiliki bentuk ekor yang bervariasi tergantung jenisnya. Umumnya memiliki ekor melebar, yang didapat dari menyatunya sirip atas, sirip bawah, dan ekor. Meskipun begitu, biasanya tidak menyatu sempurna dan masih berjarak sehingga masih dapat diidentifikasikan mana yang sirip atas, sirip bawah, dan ekor. Ekor tersebut hanya berupa lembaran tipis, namun tetap mampu memberikan daya dorong yang besar sehingga cupang dapat bergerak sangat cepat. Terbagi menjadi 5 tipe ekor utama :
  1. Ekor Ganda (Double Tail Betta)


Memiliki sirip atas dan bawah yang melebar dan ekor yang terbagi 2 simetris sehingga bagian ekor Double Tail Betta terlihat seperti terbagi menjadi 4 bagian. Warna bervariasi tergantung jenisnya.
  1. Hector Betta Splendens atau crowntail


Ekor utama memiliki surai-surai menjuntai dan terlihat berserabut. Tulang ekor terlihat jelas dan terlihat seperti duri-duri yang tajam sehingga ekornya sedikit membuat ikan ini terlihat seperti versi mini Lionfish yang memiliki duri menjuntai. Umumnya memiliki warna hitam dengan variasi warna gradasi coklat, abu-abu, ataupun merah tua. Dapat pula memiliki variasi warna yang terang.
  1. Ikan cupang petarung (Betta splendens)


Bentuk ekornya layu, namun dapat mekar saat merasa terancam, menakuti lawan, maupun memikat lawan jenis. Umumnya memiliki warna terang, mulai dari merah menyala, biru atau hijau metalik, kekuningan, hingga putih gradasi maupun keperakan.
  1. Halfmoon (setengah bulan)


Memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah dengan warna yang bervariasi.
  1. Ikan cupang Brunei dan Siam

Memiliki ekor yang membulat dan tubuh yang memanjang, terlihat seperti versi mini Ikan Rahwana.
Catatan : perlu diingat bahwa gambar-gambar di atas merupakan gambar ikan cupang jantan
  1. Warna Sisik
Variasi warna pada tubuh dan ekornya dapat bervariasi tergantung jenisnya. Variasi warna pada ikan cupang dapat dibedakan menjadi Solid color, yakni warna pada tubuh dan ekornya sama dan Bicolor, tubuh dan ekornya memiliki variasi warna berlainan. Variasi-variasi warna tersebut adalah biru muda berpendar, biru tua metalik, hijau zamrud atau metalik, gradasi hijau neon, hitam dengan gradasi coklat atau abu-abu, merah muda elektris dengan semburat warna nila dan lembayung, putih dengan semburat pink lembut, bercorak titik-titik atau garis kehitaman dengan warna dasar hijau pucat atau krem, putih bersih, kuning keemasan, keperakan, merah menyala, merah tua, biru keunguan atau indigo elektris (biru metalik yang jika terkena cahaya warna sisiknya akan berpendar menjadi indigo atau biru keunguan. Biasanya dimiliki oleh cupang jenis Purple Sapphire Betta), dan Pearly (putih mutiara berupa putih keabu-abuan dengan gradasi warna bervariasi).


  1. Sistem Repirasi
Berbeda dengan ikan hias yang lainnya, spesies Betta sp. memiliki sistem respirasi yang berbeda. Insang ikan cupang memampukan ikan ini dapat menahan napas dalam selang waktu tertentu kemudian kembali ke permukaan sehingga ikan ini tidak perlu selalu berada di permukaan seperti ikan hiasan lain. Hal ini juga memampukan ikan cupang bertahan hidup tanpa aerator dan dalam volume air sedikit.
  1. Makanan
Untuk makanan, dapat diberi pelet ataupun makanan manusia seperti nasi. Untuk ikan unggulan dalam memelihara kesehatan dan keindahan, dapat diberi vitamin ataupun obat khusus. Ikan cupang juga dapat diberi makanan kering khusus untuk cupang.
  1. Cara Berkembang Biak
Dibedakan menjadi 2 :
  1. Mouth Breeder (ikan cupang yang mengerami telurnya di mulut). Contoh : Betta pugnax (Forest Betta), Betta taeniata (Banned Betta), Betta macrostoma (Bruney Beauty), Betta unimaculata (Golden Slender), Betta picta (painted Betta), Betta anabantoides (Pearly Betta), Betta edithae (Betta Brederi), Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
  2. Bubble Nest (ikan cupang yang membangun sarangnya dengan busa. Contoh : Betta akarensis (Sarawak Betta), Betta coccina (Clorat's Betta), Betta bellica (Standard's Betta), Betta tesyae (Peaceful Betta), Betta smaragdina (Emerald Betta), Betta imbelis (Slugger's Betta), Betta splendens (Siamese Fighting Fish)
  1. Sifat
Secara umum, ikan cupang memiliki sifat yang cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya dan akan melawan ikan lain yang berada dalam wilayahnya. Namun, ada beberapa spesies Betta sp. yang cinta kedamaian dan cenderung tidak agresif, contohnya Betta tesye (Peaceful Betta). Berlawanan sifatnya, cupang aduan dan cupang liar memiliki sifat yang sangat agrasif terhadap ikan (maupun cupang) lain. Cupang liar sangat agresif karena sudah sikap alaminya dan karena ia tinggal di alam liar sehinggaperlu mempertahankan wilayahnya. Sedangkan cupang aduan memang dibiakkan dengan tingkat agresifitas yang ditingkatkan karena digunakan untuk diadu. Cupang hias juga agresif dalam mempertahankan wilayahnya, namun demikian masih kurang agresif jika dibandingkan dengan cupang liar dan cupang aduan.
Oleh karena itu, jika kita memelihara jenis cupang hias, lebih baik dipisahkan dengan ikan lain untuk menjaga keselamatan dan keindahan ikan cupang.

Duh.., setelah nulis beginian, author jadi pengen melihara ikan cupang XD

Bonus : Author sukanya ikan cupang yang warnanya seperti ini~

(badan putih, ekor warna-warni)

Jumat, 24 Agustus 2018

Batas Negara Indonesia




BATAS DARATAN
Secara :
A. Geografis
Batas Daratan,  Batas Lautan
Timur : Papua Nugini & Samudra Pasifik
Selatan : Timor Leste & Samudra Hindia (wilayah perairan Australia)
Barat : India (dipisahkan oleh laut perairan India), P. Ronde, dan P. Nicobar (batas negara antar kedua negara) 
Utara : Malaysia (bagian timur berbatasan langsung dengan P.  Kalimantan), perairan Selat Malaka,  dan Laut Cina Selatan (mencakup 7 negara, yaitu Malaysia bagian barat,  Singapura,  Thailand,  Vietnam,  dan Filipina) 

B. Astronomis
6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT

BATAS PENGUASAAN LAUT NEGARA

1. Batas Landas Kontinen/Benua
Adalah batas bagian dasar laut yang paling ujung dan masih terhubung dengan benua atau daratan (kelanjutan benua yang ada di laut).
Merupakan laut dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 m. 
Jika ada 2 negara yang wilayahnya terlalu dekat dan memiliki wilayah laut pada batas landas kontinen yang sama, maka jarak antar pantai kedua negara diukur dan dibagi 2 (contohnya pada Selat Malaka antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang dibagi 3).

2. Batas Laut Teritorial
Adalah batas perairan suatu negara yang ditarik dari pantai/pulau terluar sejauh 12 mil / 19,3 km ke arah laut lepas.
Negara memiliki kedaulatan penuh seperti pada daratan. Bila ada suatu negara kepulauan yang jarak antar pulaunya renggang dan lebih dari 24 mil,  maka lautan di kawasan tersebut diakui oleh hukum internasional sebagai wilayah perairan negara tersebut. 

3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Adalah kawasan yang berjarak 200 mil dari pulau terluar Indonesia.
Negara berhak untuk mengambil dan memanfaatkan segala potensi SDA yang ada. Kapal-kapal asing tidak diperbolehkan mengambil kekayaan laut di ZEE dan batas laut yang bersinggungan dengan negara lain diatur dengan kesepakatan bersama. 


BATAS UDARA

1. Secara horizontal
Sama dengan seluas wilayah negaranya,  sedangkan yang memiliki pantai bertambah 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal (base line
Ketentuan hukum : artikel 3 United Nations Convention on the Law of the Sea 1982

2. Secara vertikal
1.500 m di atas permukaan negara (disesuaikan dengan topografi bumi). Namun,  hal ini masih menjadi perdebatan dan belum ada hukum pasti yang mengaturnya. 

Kamis, 23 Agustus 2018

Letak dan Luas Negara Indonesia (Rangkuman)


1. Letak
Letak merupakan posisi / letak suatu tempat / wilayah di permukaan bumi. 

Ciri :
1. Letak tidak mungkin sama. 
2. Letak tidak mungkin berhimpitan

Letak Astronomis :
6°LU - 11°LS & 95°BT - 141°BT

Dampak :
1. Letak lintang menentukan lokasi dan keadaan iklim (Indonesia memiliki iklim tropis)
2. Letak bujur membagi Indonesia menjadi 3 bagian waktu (WIB,  WITA,  dan WIT) 
Letak Geografis :
Di antara 2 benua,  yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan antara 2 samudra,  yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Dampak : Indonesia memiliki 2 iklim munson (munson timur dan munson barat), selain itu Indonesia memiliki letak strategis karena menjadi jalur perdagangan internasional dunia.
Letak Geologis :
1. Tempat bertemunya 3 lempeng, yaitu Lempeng Samudra Pasifik,  Lempeng Eurasia,  dan Lempeng Indo-Australia
2. Tempat bertemunya deretan pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Dampak : Indonesia memiliki banyak gunung berapi,  sehingga banyak bahan tambang dan sering terjadi gempa (tektonik dan vulkanik)

2. Luas

Total Luas Negara : 5.193.250 km2
Luas Daratan : 1.919.440 km2
Luas Lautan : 3.273.810 km2 (1/3 luas total negara) 


Dengan wilayah seluas itu,  Indonesia merupakan :
1. Negara terluas ke-7 di dunia (total luas negara) 
2. Negara terluas ke-2 di Asia (total luas negara) 
3. Negara terluas di Asia Tenggara (total luas negara) 
4. Negara terluas ke-15 di dunia (daratan) 
     

Analisis dan Solusi Kasus Kerusakan Terumbu Karang




Analisis
    Terumbu karang merupakan dasar dari ekosistem. Jika terumbu karang rusak, maka akan berdampak bagi keseluruhan ekosistem dan menyebabkan kerusakan lingkungan, yang tentunya akan berdampak pada manusia. Dampak dari kerusakan terumbu karang, yaitu Hilangnya tempat berkembang biak ikan, berkurangnya jumlah ikan yang dapat ditangkap nelayan, hilangnya pendapatan dari pariwisata, dan tidak terlindungnya pantai dari gelombang laut. Oleh karena itu, terumbu karang harus dijaga kelestariannya.
Solusi
  1. Menyingkirkan faktor yang menyebabkan kerusakan
Kerusakan terumbu karang dapat disebabkan oleh penyakit dari mikroba laut seperti alga atau bakteri. Bisa juga disebabkan oleh adanya limbah yang berbahaya atau tabrakan dengan kapal. Langkah perbaikan pertama adalah dengan memisahkan faktor perusak ini dengan terumbu karang.
Setelah limpah dan kapal yang menabrak dipindahkan atau bagian terumbu karang yang terinfeksi penyakit dipisahkan, perbaikan terumbu karang dapat dilakukan dengan tahap berikutnya.
  1. Melakukan restorasi secara fisik
Restorasi fisik dilakukan dengan memasang pelindung terumbu karang atau terumbu karang buatan.
Pelindung ini terbuat dari beton yang berfungsi melindungi vagian karang yang rapuh dan sedang melakukan perbaikan diri dari arus laut. Dengan adanya terumbu pelindung ini, terumbu baru bisa dapat tumbuh untuk menggantikan terumbu lama.
  1. Melakukan restorasi secara biologis
Selain memasang pelindung, perbaikan terumbu karang juga dapat dilakukan dengan relokasi hewan karang baru dari tempat yang sehat atau tidak rusak. Dengan ada terumbu karang baru ini, bisa terjadi perkembangbiakan terumbu karang untuk menggantikan terumbu karang yang rusak.
Cara Pencegahan
1. Melarang penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau racun ikan
2. Tidak menebang hutan mangrove
3. Tidak mencemari air laut
4. Tidak membuang sampah di laut
5. Hati-hati saat meletakkan jangkar
6. Melarang terumbu karang untuk diambil dan dijadikan souvenir
7. Melarang pengerukan yang berlebihan

Contoh analisis kasus kerusakan lingkungan

Kasus Kerusakan Lingkungan dan Analisis

Limbah Medis Berbahaya Menumpuk di Bantaran Sungai di Cirebon
(daerah.sindonews.com – Kamis, 21 Desember 2017)


        CIREBON - Belasan ton limbah medis berbahaya bertebaran di sepanjang bantaran Sungai Panguragan, Kecamatan Panguragan, Kabupatn Cirebon, Jawa Barat. Limbah medis berupa jarum infus, jarum vaksin, dan suntik bekas, menumpuk dan bercecer sepanjang dua ratus meter.
Belum diketahui pasti asal limbah yang seharusnya dimusnahkan tersebut. Namun diduga ada orang yang tidak bertanggung jawab yang membuang secara acak di bantaran sungai.
    Pantauan MNC Media, limbah medis tersebut dibiarkan begitu saja berserakan hingga ke badan jalan penghubung Kecamatan Klangenan dan Panguragan. Bahkan beberapa limbah tampak masih berisi darah segar.
    Tumpukan limbah yang sudah ada sejak sebulan terakhir ini diduga berasal dari sejumlah daerah, mulai dari Jakarta,  Tangerang, Lampung, dan sejumlah rumah sakit di Cirebon. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sejumlah bekas yang memunculkan sejumlah nama rumah sakit. Bahkan ada beberapa plastik obat dan penangkal virus yang memunculkan penyakit HIV/AIDS.
    Selain mengganggu kenyamanan para pengguna jalan, keberadaan limbah medis berisi virus dan bakteri ini juga rentan memicu penyakit menular, seperti hepatitis B dan HIV/ AIDS. Terlebih saat ini memasuki musim penghujan, membuat limbah medis tersebut rawan terbawa arus air sungai.
    Seorang aktivis lingkungan di Cirebon, Cecep, mengatakan, limbah medis di kategorikan sebagai limbah infeksius dan sitotoksik. Artinya limbah medis yang ditemukan mengunung ini beresiko menyebarkan virus dan zat beracun lainnya.
    Padahal seharusnya limbah medis ditangani dengan perlakuan khusus. Karenanya, ia meminta Pemerintah Kabupaten Cirebon serius menangani limbah medis yang rentan menyebarkan penyakit tersebut.
Analisis
    Menumpuknya sampah di sungai menyebabkan terjadinya pencemaran sungai, terlebih lagi jenis sampahnya adalah sampah medis yang beracun. Hal ini dapat meracuni satwa-satwa maupun tumbuhan yang hidup di sungai dan menyebabkan rusaknya ekosistem. Selain itu, dapat membawa dampak yang buruk bagi masyarakat, seperti mengganggu kenyamanan dan rentan memicu penyekit menular.
Cara Pencegahan dan Solusi
  1. Melakukan pemilahan sampah di sumbernya agar menekan potensi penularan penyakit
  2. Memiliki kesadaran dan tanggung jawab dari instalasi rumah sakit untuk mengelola sampah medis dengan baik.
  3. Menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
  4. Melakukan pengolahan limbah dengan benar.
  5. Menjauhkan sumber polutan dari sumber air.
  6. Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air.
Selain sampah medis, jenis-jenis sampah dari berbagai bidang kegiatan juga dapat mengakibatkan pencemaran. Dapat dicegah dengan cara :
  1. Tidak mendirikan kawasan industry yang dekat dengan sumber air.
  2. Tidak membuang sampah di sungai atau sumber lainnya.
  3. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan.
  4. Tidak menggunakan pestisida maupun pupuk kimia yang berlebihan.
  5. Menanam pohon
  6. Melakukan pengelolaan sampah yang benar.
  7. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor (karena selain dapat menyebabkan pencemaran udara, namun juga dapat menyebabkan pencemaran air)