Topik : Mimpi dan Aksi untuk Merawat Bumi
Tujuan : menjelaskan suatu gagasan tentang merawat Bumi
Para Penjaga Bumi
Selamat pagi/siang, kepala Sekolah 123, guru-guru tercinta, dan teman-teman yang saya kasihi. Hari ini saya akan menyampaikan pidato yang bertopik “Mimpi dan Aksi untuk Merawat Bumi”.
Pertama-tama saya ingin bertanya pada teman-teman sekalian. Apa perbedaan antara hewan dan manusia ? Kalian tentu berpikir bahwa tentu saja perbedaannya banyak sekali, terlebih jika ditinjau dari penampilan fisiknya. Dari luar memang berbeda, namun di dalam, kita adalah individu yang sama, yang sama-sama diciptakan oleh Tuhan. Lalu apakah perbedaannya ?
Yang pertama dan yang paling menonjol adalah manusia mendapatkan anugerah secitra dengan Allah, sehingga kita memiliki hati nurani, akal budi, dan kebebasan untuk memilih. Dengan alasan inilah Tuhan memberikan kita tugas ekstra yang harus kita emban, yang tidak Tuhan berikan pada hewan. Kita ditugaskan untuk menjaga dan merawat ciptaannya karena dengan akal budi kita, kita dapat mengerti apa maksudnya dan bagaimana cara melaksanakannya. Dengan hati nurani kita, kita dapat mengetahui apa yang baik untuk lingkungan dan apa yang tidak. Dan dengan kebebasan kita, manusia dapat memilih cara untuk melaksanakannya. Kita diminta untuk bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan-Nya pada kita.
Perbedaan yang kedua adalah lama rentang hidup kebanyakan hewan jauh lebih singkat dibandingkan kita. Saya yakin kita dilahirkan ke dunia ini untuk mempelajari kebaikan dan menerapkannya, serta mencari arti kehidupan. Nah, karena para hewan sudah mengerti arti kebaikan serta menjalani kehidupan dengan penuh syukur serta tidak merusak lingkungan dan justru secara tidak sadar ikut melestarikannya. Saya yakin manusia dapat mempelajari pelajaran berharga dari para hewan.
Kita manusia adalah para penjaga Bumi. Kita diciptakan di dunia ini mengemban tugas penting : menjaga dan melestarikan alam ciptaan Tuhan serta segala yang ada di dalamnya. Tapi apakah kita menjaga seluruh spesies dan ekosistem agar tetap utuh ? Apakah kita melindungi Bumi dari efek kemajuan yang kita akibatkan ? Apakah kita melestarikan lingkungan seperti yang Tuhan perintahkan ? Tidak ! Kita justru merusaknya, mencemarinya dengan bahan kimia.
Sekarang, mari kita melihat keadaan Bumi pada saat ini. Kotor oleh sampah. Tercemar oleh limbah. Hutan hilang. Hewan-hewan punah. Alam lingkungan rusak. Apakah benar kita patut dikatakan sebagai pelindung Bumi ? Tidak. Kita lebih tepat dikatakan sebagai perusak Bumi. Usaha segelintir orang yang berusaha menyelamatkan Bumi tertutup tindakan ratusan ribu orang yang merusak Bumi, baik secara disengaja maupun tidak. Oleh karena itulah, mari kita berusaha untuk menunaikan tanggung jawab kita menjaga Bumi.
Kami bermimpi untuk menggerakkan ribuan orang untuk lebih sadar terhadap lingkungan. Kami bermimpi agar pada suatu saat, semua orang dapat beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan dan pencemaran dapat berhenti. Kami bermimpi agar ekosistem dan iklim dapat kembali normal. Apakah mungkin melakukan itu semua ? Mungkin saja, asalkan seluruh manusia di Bumi ini bersatu sebagai Pelindung Bumi dan menunaikan tugasnya. Tentu saja ini membutuhkan campur tangan sangat luas dan dukungan sangat besar sehingga untuk sementara semua ini hanya merupakan impian.
Namun, kita, sebagai generasi penerus bangsa dapat melakukan tindakan-tindakan sederhana untuk membantu menjaga Bumi. Pertama adalah dengan memilah-milah sampah dan membuangnya pada tempatnya. Kalian tentu sering melakukannya di sekolah, sebagai pelaksanaan dari Adiwiyata, tapi apakah kita juga melakukannya di rumah dan di lingkungan sekitar ? Yang kedua adalah dengan melakukan penghematan. Kertas, air, listrik. Matikanlah alat elektronik bila tidak digunakan. Jangan membuang-buang kertas. Matikan keran air apabila tidak dibutuhkan. Kedua perbuatan sederhana tersebut akan sangat berguna bagi Bumi. Mungkin tampaknya sepele, tapi menyimpan banyak arti. Perbuatan kecil mungkin tidak berguna jika dilakukan sendirian, tetapi jika dilakukan bersama-sama tentu akan membawa perubahan besar. Ingat, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Perbuatan sesederhana apapun, jika dilakukan dengan tekad dan tulus, tentu akan membawa efek yang besar. Sekian dan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar